Rabu, 31 Juli 2019

4.3.1 Mempresentasikan konsep routing

Mempresentasikan konsep routing

Routing Static
Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut: jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan. pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan.



routing dynamic
adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.

3.3.2 Mengklasifikasikan jenis protokol routing

 Pengertian Routing protokol 

Routing protokol  adalah berbeda dengan router protokol. Routing protokol adalah komunikasi antara router. Routing protokol mengijinkan router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki tabel routingnya. Ada beberapa dynamic routing untuk IP.
Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routing didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan oleh Routing Dynamic.

Macam – macam Protokol pada Routing Dinamis


1.    RIP (Routing Information Protocol)
  • Menggunakan algoritma distance vector
  • Routing protokol distance vector
  • Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik
  • Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
  • Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik
RIP merupakan routing protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute default. RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. RIPv1 (RIP versi 1)
  • Hanya mendukung routing classfull
  • Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
  • Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
  • Perbaikan routing broadcas
Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
  1. Distance Vector Routing Protocol.
  2. Menggunakan metric yaitu hop count
  3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
  4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
  5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
  6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
  7. Menjalankan auto summary secara default
  8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
  9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
  10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 11. tidak mendukung VLSM dan CIDR.
  11. Mempunyai AD 120
b. RIPv2 (RIP versi 2)
  • Mendukung routing classfull dan routing classless
  • Info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
  • Mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
  • Perbaikan routing multicast
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.

Persamaan RIP v2 dengan RIP  v1 :
  • Distance Vector Routing Protocol
  • Metric berupa hop count
  • Max hop count adalah 15
  • Menggunakan port 520
  • Menjalankan auto summary secara default
Perbedaan RIP v2 dengan RIP v.1 :
  • Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket update yang dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR
  • Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2
  • Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9
  • Auto Summary dapat dimatikan
  • Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah routing update dikirim atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya

2.    IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
  • Menggunakan algoritma distance vector
  • Protokol routing distance vector
  • Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
  • Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik).

Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility.


3. OSPF (Open Short Path First)
  • Menggunakan algoritma link-state
  • Protokol routing link-state
  • Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
  • Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
  • Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan.  Jika Anda memiliki banyak  router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route redistribution – sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.

OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.


4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
  • Menggunakan algoritma advanced distance vector
  • Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
  • Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
  • Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
  • Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.


5. BGP (Border Gateway Protocol)
  • Menggunakan algoritma distance vector
  • Menggunakan routing protokol distance vector
  • Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
  • Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP.

3.3.1 Menjelaskan konsep routing

Penjelasan Konsep Dasar Routing dan Konfigurasi Routing Static Perangkat Cisco

IP Routing adalah perpindahan paket dari sebuah network ke network yang lainnya dan dilakukan oleh perangkat Layer 3. Perangkat layer 3 disini adalah router, atau switch dengan kemampuan layer 3 (Multilayer Switch - MLS).

Jika berbicara tentang layer 3, anggap saja itu mengacu kepada router. Dengan kata lain, perangkat jaringan komputer akan meminta bantuan router untuk mengirimkan paket ke jaringan yang lainnya.

Jika alamat tujuan paket tersebut terhubung langsung (directly connected) dengan router, maka paket bisa langsung dikirim. Jika tidak, kita harus mengkonfigurasi routing agar alamat-alamat tersebut dapat terdaftar di tabel routing.

Seperti itu singkatnya tentang konsep dasar routing, sedangkan konfigurasi routing bisa dilakukan dengan menggunakan routing protocol static atau dynamic. Oh iya, kita perlu paham perbedaan antara routing protocol dengan routed protocol.
  • Routing protocol adalah sebuah protocol yang bertugas untuk menentukan jalur terbaik mencapai alamat tujuan, contoh yang sering dipakai adalah Static Route, EIGRP, RIP, OSPF.
  • Sedangkan routed protocol adalah sebuah protocol yang mendefinisikan paket yang nantinya bisa di routing oleh routing protocol diatas. Secara de facto, routed protocol ini adalah IP.

Konsep Dasar IP Routing

Saya asumsikan kamu sudah memahami tentang: IP Address, dan subnetting. Karena jika tidak, mustahil kamu dapat memahami konsep dasar routing. Paling tidak kamu paham ketika saya menuliskan 192.168.10.0/24, 255.255.255.252, 172.16.20.13, dan seterusnya.

Sehingga.. jika sudah paham subnetting. Kita akan mudah memahami term seperti: Default gateway, sebuah gerbang yang berfungsi sebagai alamat transit, bertugas untuk mengirimkan packet ke tujuan, atau mengirimkannya ke transit-transit yang lain.

Baiklah, berikut topologi yang akan kita gunakan.
Understanding the Basic Concept of IP Routing
Saya sarankan untuk menghafal bentuk topologi berikut agar kamu mudah memahami penjelasannya.
Anggaplah semua konfigurasi sudah benar dan setiap perangkat dapat saling komunikasi (ping).
Kita akan mencoba ping melalui PC-A (172.16.20.10) ke PC-B (192.168.10.20).

Step 1 : Dimulai Dari Pengirimakan Packet

Ingat, apapun yang saya jelaskan disini semuanya berdasarkan kaidah OSI layer dan TCP/IP. 
Jika belum paham silakan baca tulisan saya tentang ini dulu. Pertama, packet akan dibangun (IP packet), yang didalamnya minimal ada source address dan destination address.

Karena ini ping, maka protocol field nya akan berisi ICMP. ICMP ini berisi data field, yaitu request dan reply. Detailnya kamu bisa simulasikan menggunakan wireshark.
IP Routing Process - Build a frame
Step 1: Build a frame
Kemudian.. PC-A akan melakukan komparasi, apakah destination address tersebut berada di local subnet, atau remote subnet. Dalam hal ini, 192.168.10.20 berada di remote subnet. Sehingga PC-A perlu mengirimkan paket tersebut ke gateway.

Bagaimanapun, agar frame dapat dibangun, PC-A membutuhkan alamat mac address dari default gateway. Maka untuk mendapatkan alamat mac address tersebut, sebelum mengirim IP packet, PC-A mengirimkan ARP Request terlebih dahulu.

Lihat di topologi terdapat switch yang akan membroadcast packet ARP. Jika kamu belum paham kenapa switch membroadcast pesan ini, silakan baca tulisan saya tentang ethernet networking.

R1 yang merasa IP tersebut miliknya akan membalas dengan mengirim ARP reply. Setelah itu mac address gateway akan di simpan dalam tabel PC-A, kemudian paket akan dikirim berdasarkan data frame diatas.

Destination IP address tidak berubah, melainkan tetap IP milik PC-B. Destination address di IP header tidak akan berubah, berbeda dengan frame. Destination mac address tidak akan pernah diisi dengan alamat mac address perangkat yang berada pada remote network, harus terkoneksi secara langsung dengan pengirimnya.

Step 2: Router Memeriksa Tabel Routingnya Untuk Memproses Pengiriman Packet

Are you following me so far?

Jadi.. semua transmisi data itu dikirim melalui media, entah itu wireless, wired, terserah, yang jelas harus melalui media alias layer physical. Jadi, sebelum semuanya menjadi nilai-nilai bit di layer fisik, semuanya melewati proses enkapsulasi dan de-enkapsulasi.PC-A telah mengenkapsulasi data-data tadi dan mengirimnya ke gateway (R1).
Look up the IP header and encapsulating
Step 2: Router Mendeenkapsulasi Frame Untuk Menghasilkan Packet dan Membandingkannya Dengan Tabel Routing
Setelah packet sampai ke R1, maka dia perlu membongkar (de-enkapsulasi) bungkusan packet tersebut, dan melihat alamat tujuan paket tersebut. PC-B (192.168.10.20) terdaftar di routing table R1 dan route nya melalui 10.10.10.2 (R2).

Maka setelah packet dibongkar, R1 membungkusnya kembali dan mengganti header di frame. 
Disini tidak lagi membutuhkan destination mac address, karena di topologi saya menggunakan kabel serial. Network Interface Card serial tidak memiliki mac address. Instead it's using wan encapsulation dalam hal ini HDLC. (Engga saya jelasin).

Intinya disini adalah data diterima dari PC-A berbentuk bits, lalu deenkapsulasi data tersebut menjadi frame. Di dalam frame tersebut ada informasi packet, di dalam packet tersebut ada informasi alamat tujuan packet dan protocol (dalam hal ini ICMP), yang mana berisi nilai TTL (time to live).

Jika TTL ini bernilai nol, maka packet akan di drop. Anggap saja TTL masih belum nol, R1 mengurangi nilai TTL tersebut (kurang -1). Dan membungkusnya kembali menjadi frame --> bit --> kemudian dikirimkan ke route sesuai di tabel routing.

Step 3: Penerima Membalas Packet yang Dikirimkan

Ketika R2 menerima packet dari R1. Proses masih mirip seperti sebelumnya, R2 akan menginterogasi isi packet header, dan mengurangi nilai TTL. Kemudian melihat destination address di routing table.

R2 memiliki route menuju ke destination address, yakni directly connected ke interface nya (asumsikan ethernet0/0). Karena R2 perlu mengganti alamat destination (mac address) di frame, maka R2 mengirimkan ARP request (baca step 1). PC-B membalas pesan ARP tersebut dan packet dikirimkan.

Sampai disini, packet berhasil dikirim. Tapi sebenarnya belum selesai disitu. Ping atau ICMP membutuhkan reply (echo reply), sehingga PC-B harus membalas packet tersebut. Hal ini berhasil jika, kita mengkonfigurasi default gateway dengan benar di PC-B.

Karena disini PC-B akan mengganti isi packet, dan mengubah ip address tujuan menjadi IP PC-A. Ingat step 1. Jika destination address berada di remote subnet, maka packet perlu dikirimkan ke gateway. Begitu juga setelah packet sampai di R2, dia harus memiliki route menuju PC-A.

Konfigurasi Dasar Routing

Setelah memahami konsep dasar routing dan proses IP routing, sekarang kita akan membahas bagaimana cara mengkonfigurasi IP routing. Jika destination address dari packet tersebut terhubung langsung ke router, packet bisa langsung dikirim.

Jika tidak, kita perlu mengkonfigurasinya. Dengan kata lain, kita harus memberitahu router kemana packet tersebut akan diteruskan. Topologinya sama, hanya saya tambahkan 2 buah VPCS yang terhubung ke masing-masing router.
Simple Basic IP Routing Topologi
Topologi
Perangkat yang saya gunakan:
  • Client: Linux Microcode - 1 ethernet interface
    Kamu bisa menggantinya dengan client apapun, yang lebih ringan gunakan VPCS di GNS3.
    Jika menggunakan packet tracer, ga pelu nyari lagi. Udah ada laptop atau PC, tinggal pilih yang paling nyaman.
  • Switch: Ethernet Switch - Bawaan GNS3
    Di packet tracer kamu bisa menggunakan switch 2960.
    Jika menggunakan GNS3, bisa ganti dengan switch yang lain, namun sebenarnya tidak perlu. Karena kita tidak butuh konfigurasi apa-apa di switch ini.
  • Router: IOU - 4 serial interfaces + 4 ethernet interfaces
    Kamu bisa menggunakan IOS router biasa seperti 2691, 3725, 7200 dll.
    Saya pilih IOU karena paling ringan.

Konfigurasi di Client PC

Kita mulai dari topologi sebelah kiri. Pertama kita akan konfigurasi IP address di PC-A dan VPCS.
Pastikan kamu sudah paham fungsi gateway. Jika kita tidak mengkonfigurasi gateway di client ini, mereka tetap bisa saling berkomunikasi, karena masih dalam subnet yang sama.

Oleh karena itu, jika ingin berkomunikasi ke beda subnet seperti network 10.10.10.0/30 dan 192.168.10.0/25, kita harus mengkonfigurasi alamat gateway, gunakan IP ethernet 0/0 pada R1 sebagai alamat gateway di PC-A dan PC-1.

Konfigurasi di Client Microcore Linux

PC-A
pc-a@linux:~$ sudo ifconfig eth0 172.16.20.10 netmask 255.255.255.0
pc-a@linux:~$ sudo route add default gw 172.16.20.254
Verifikasi IP address dengan command:
pc-a@linux:~$ ifconfig
eth0      Link encap:Ethernet  HWaddr 00:81:68:C3:07:00  
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:81 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000 
RX bytes:0 (0.0 B)  TX bytes:27702 (27.0 KiB)

lo        Link encap:Local Loopback  
inet addr:127.0.0.1  Mask:255.0.0.0
UP LOOPBACK RUNNING  MTU:65536  Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0 
RX bytes:0 (0.0 B)  TX bytes:0 (0.0 B)
Verifikasi konfigurasi gateway dengan command:
pc-a@linux:~$ route -n
Kernel IP routing table
Destination     Gateway         Genmask         Flags Metric Ref    Use Iface
0.0.0.0         172.16.20.254   0.0.0.0         UG    0      0        0 eth0
127.0.0.1       0.0.0.0         255.255.255.255 UH    0      0        0 lo
172.16.20.0     0.0.0.0         255.255.255.0   U     0      0        0 eth0
Jika melakukan kesalahan konfigurasi IP Address, kamu dapat mengkonfigurasi ulang ip addressnya.
Namun jika gateway, hapus terlebih dahulu konfigurasi gateway yang lama dengan perintah:
pc-a@linux:~$ sudo route del default gw <alamat-gateway>
Lalu verifikasi lagi dengan $ route -n
Lakukan dan sesuaikan konfigurasi di PC-B.

Konfigurasi di Client VPCS

PC-1
pc-1> ip 172.16.20.20/24 172.16.20.254
Checking for duplicate address...
PC1 : 172.16.20.20 255.255.255.0 gateway 172.16.20.254
Verifikasi dengan:
pc-1> show ip
NAME        : pc-1[1]
IP/MASK     : 172.16.20.20/24
GATEWAY     : 172.16.20.254
DNS         : 
MAC         : 00:50:79:66:68:00
LPORT       : 10018
RHOST:PORT  : 127.0.0.1:10019
MTU:        : 1500
Lakukan dan sesuaikan konfigurasi di PC-2.
Selesai.
Selanjutnya kita akan konfigurasi R1 dan R2.

Konfigurasi Dasar Routing

Disini kita akan menggunakan static routing. Seperti yang telah saya jelaskan, routing dapat dilakukan dengan routing protocol dynamic atau static. Berikut konfigurasi di R1. Pertama, konfigurasi IP address di masing-masing interface ethernet dan serial.

Konfigurasi IP address di router Cisco

R1>en
R1#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R1(config)#int e0/0
R1(config-if)#ip add 172.16.20.254 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#
*Aug 17 05:23:14.849: %LINK-3-UPDOWN: Interface Ethernet0/0, changed state to up
*Aug 17 05:23:15.850: %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Ethernet0/0, changed state to up
R1(config-if)#int serial 1/0
R1(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.252
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#
*Aug 17 05:23:32.191: %LINK-3-UPDOWN: Interface Serial1/0, changed state to up
*Aug 17 05:23:33.195: %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial1/0, changed state to up
Verifikasi dengan:
R1(config-if)#end
R1#show ip int br
Interface                  IP-Address      OK? Method Status                Protocol
Ethernet0/0                172.16.20.254   YES NVRAM  up                    up      
Ethernet0/1                unassigned      YES NVRAM  administratively down down    
Ethernet0/2                unassigned      YES NVRAM  administratively down down    
Ethernet0/3                unassigned      YES NVRAM  administratively down down    
Serial1/0                  10.10.10.1      YES manual up                    up      
Serial1/1                  unassigned      YES NVRAM  administratively down down    
Serial1/2                  unassigned      YES NVRAM  administratively down down    
Serial1/3                  unassigned      YES NVRAM  administratively down down

Konfigurasi Routing Static di router Cisco

Selanjutnya adalah konfigurasi routing. Kita gunakan routing static seperti berikut:
R1(config)#ip route <destination-address> <subnet-mask> <next-hop ip address>
R1(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.128 10.10.10.2
atau
R1(config)#ip route <destionation-address> <subnet-mask> <exit-interface>
R1(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.128 serial 1/0
Basic Configuration Static Route
Static Routing Configuration
Dengan kata lain, kita memberi instruksi kepada router:
"Hey router, kalo ente nerima packet dengan tujuan 192.168.10.0/25, tolong forward packet itu ke IP si R2, atau forward paket itu ke serial1/0 ente.".

Jadi yang perlu diingat ketika konfigurasi static routing adalah: alamat network mana yang ingin dituju, dan rute mana yang akan ditempuh untuk menuju destination network tersebut. Sekali lagi, ingat saja network tujuannya, dan mau kemana rute nya diarahkan.

Setelah konfigurasi, router pun menambahkan alamat tersebut ke routing table nya.
Verifikasi dengan:
R1#show ip route
<output cut>
10.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C        10.10.10.0/24 is directly connected, Serial1/0
L        10.10.10.1/32 is directly connected, Serial1/0
172.16.0.0/16 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C        172.16.20.0/24 is directly connected, Ethernet0/0
L        172.16.20.254/32 is directly connected, Ethernet0/0
192.168.10.0/25 is subnetted, 1 subnets
S        192.168.10.0 [1/0] via 10.10.10.2

Perhatikan baris akhir dengan flag "S" , artinya baris route tersebut menggunakan protocol routing static, dan route addressnya mengarah ke 10.10.10.2. Jika konfigurasi kita lakukan dengan exit interface, maka akan tertera interface keluaran dari route tersebut.

Terahir, lakukan dan sesuaikan konfigurasi di R2.

Sedikit tentang ARP di tulisan ini

Mungkin kamu mengikuti artikel ini beserta analisanya menggunakan wireshark atau simulation mode di packet tracer. Pada step 1 proses routing diatas, mac address dari pesan ARP reply akan disimpan di PC atau Router.

Cara melihatnya adalah dengan:
- Client microcore: $ arp -a
- Cisco router: # show arp

Tentu saja jika ingin mengulang analisa ARP, terlebih dahulu kamu harus menghapusnya dari tabel arp masing-masing perangkat.

Menghapus list mac address di ARP table Linux

pc-a@linux:~$ arp -a
? (172.16.20.254) at aa:bb:cc:00:01:00 [ether]  on eth0
pc-a@linux:~$ sudo arp -d 172.16.20.254
pc-a@linux:~$ arp -a
? (172.16.20.254) at   on eth0
Perintah diatas untuk menghapus particular entry dari ARP table. 
Jika ingin menghapus semuanya, gunakan perintah:
pc-a@linux:~$ sudo ip -s -s neigh flush all
172.16.20.254 dev eth0 lladdr aa:bb:cc:00:01:00 ref 1 used 13/13/13 probes 4 REACHABLE

*** Round 1, deleting 1 entries ***
*** Flush is complete after 1 round ***

Menghapus list mac address di ARP table Cisco router

R1#show arp 
Protocol  Address          Age (min)  Hardware Addr   Type   Interface
Internet  172.16.20.10            0   0081.68f8.9400  ARPA   Ethernet0/0
Internet  172.16.20.254           -   aabb.cc00.0100  ARPA   Ethernet0/0
Sebelum dihapus, saya ingin menjelaskan output tersebut.

Baris pertama adalah mac address milik PC-A yang sudah cached. Sedangkan baris kedua, perhatikan tanda [-], itu artinya interface e0/0 tersebut terhubung ke broadcast device, atau dengan kata lain switch, sehingga outputnya seperti itu.

Menghapusnya cukup dengan menggunakan perintah:
- Keseluruhan: 
R1#clear arp
- Particular IP: 
R1#clear ip arp 172.16.20.10

Dah, sampai disitu dulu bahasan kita tentang konsep dasar routing. Selanjutnya kita akan membahas tentang Routing Protocol, Distance Vector Issue dan perbedaannya dengan Link State, Route Selection, dan lainnya secara lebih mendalam.

#Challenge! Konfigurasi Static Routing

Challenge Lab - IP routing basic
Challenge! Static Routing Configuration
Konfigurasi lab berikut sesuai skenario yang ditentukan.

Server di topologi sebenarnya hanya Microcore Linux yang saya ganti simbolnya. Kamu bisa menggunakan perangkat apapun yang bersesuaian. Jika ada yang ingin didiskusikan, jangan sungkan mengisi kolom komentar dibawah ini. 

Semoga bermanfaat ^ ^

Referensi

• Todd Lammle - CCNA Routing Switching Complete Study Guide 2nd Version
• Wendell Odom - CCENT/CCNA ICND1 100-105 Official Certification Guide
• Kevin Wallace - CCNP Routing and Switching Route 300-101 Official Cert Guide

Mempresentasikan konsep routing

Mempresentasikan konsep routing

Routing Static
Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut: jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan. pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan.



routing dynamic
adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.

CARA MENGHUBUNGKAN ROUTER MIKROTIK KE INTERNET VIA WINBOX

1. Konfigurasi IP address pada laptop/pc client.

Konfigurasi IP address ini bertujuan agar pc mendapatkan akses dari router mikrotik. pertama kalian buka :
control panel>>network and sharing center>>change adapter setting>>klik kanan pada interface ethernet>>properties>>klik properties pada internet protocol version 4(tcp/ip)>>lalu masukan ip address, netmask, default gateway, serta dns server address.
disini kita menggunakan:
ip address : 192.168.1.2
netmask : 255.255.255.0
gateway : 192.168.1.1
dns server address : 8.8.8.8 (dns google)
dan alternative dns server : 8.1.8.1
lebih jelas nya lihat gambar berikut.


2. Login Mikrotik ke Winbox.
Kali ini kita akan mengoneksikan router mikrotik nya ke winbox untuk kita konfigurasi. dengan cara buka winbox>>pilih sub-menu neighbors>>pilih mac address yang terdeteksi>>lalu klik connect.
lebih jelasnya lihat gambar berikut.


3. Rename interfaces LAN dan WAN.
Nah disini interface LAN adalah menuju pc client sedangkan interface WAN adalah menuju ISP (Internet Service Provider) Rename di sini bertujuan agar admin mudah membedakan mana interfaces LAN dan mana interfaces WAN. sehingga admin lebih mudah dalam mengkonfigurasi interfaces. oke langsung saja kita rename kedua interfaces tersebut.

a.) interfaces LAN.
buka menu interfaces pada winbox lalu double klik ethernet1 setelah itu pada sub-menu general kita rename dengan nama ether1-LAN lalu klik oke, maka ethernet 1 akan berbah namanya.

b.) Interface WAN.
Double klik pada interface yang menuju pada ISP, lalu pada sub-menu general disini kita rename menjadi wlan1-WAN, lalu kita aktifkan interface tersebut dengan klik enable lalu oke.

4. Konfigurasi IP address interface LAN dan WAN.
Konfigurasi disini bertujuan untuk menghubungkan network LAN dan WAN agar bisa saling terhubung. lanjut kita konfigurasi:
a.) Konfigurasi IP address interface WAN.
Buka menu IP pilih addresses kita klik tanda plus (+) untuk menambahkan IP address. kita isi interface WAN (ISP) dengan:
Address : 192.168.2.215/24 (IP address disini adalah ip yang menuju ISP)
Network : 192.168.2.0 (boleh diisi boleh tidak)
Interface : wlan1-WAN
klik OK

b.) Konfigurasi IP address interface LAN.
Klik ikon plus (+) kita isi :
Address : 192.168.1.1/24 (ip address disini kita sesuaikan dengan ip gateway pada pc client)
Network : 192.168.1.0 (boleh diisi boleh tidak)
Interface : ether1-LAN
klik OK

5. Konfigurasi IP route.
Konfigurasi ini bertujuan untuk menhubungkan router mikrotik yang sedang kita konfigurasi dengan router yang terhubung dengan ISP. langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. buka sub-menu IP lalu klik routes, setelah itu klik tanda plus (+) untuk menambah kan IP route-nya, pada New Route kita pilih sub-menu General lalu masukan :
Dst. Address : 0.0.0.0/0 (default)
Gateway : 192.168.2.1 (merupakan IP gateway router yang menuju ke ISP)
lalu klik OK

6. Konfigurasi Wireless Security Profile.
Sampai di sini interface wlan1-WAN masih belum bisa terhubung karena interface tersebut merupakan interface dengan transmisi jaringannya menggunakan wireless sehinga ia dilindungi oleh wireless security profile, cara agar kita bisa membukanya adalah dengan memasukan password router yang telah tersambung ISP. cara nya adalah sebagai berikut. buka menu wireless pada winbox lalu masuk ke New Security Profile pada sub General masukan:
Name : profile1 (disini name nya saya biarkan default)
WPA & WPA2 : 2018c4turgl0b4l (masukan sesuai password dari router yang menuju ISP)
lalu klik OK

     Kita kembali lagi ke menu interface double klik interface wlan1-WAN kita pilih sub-menu wireless, lalu pada security profile kita pilih profile1, SSID di sini masih default itu berarti belum ada ISP yang terhubung ke router kita maka dari itu kita klik scan... untuk men-scan/mencari ISP yang tersedia.


setelah kita klik scan, maka tampilan akan seperti berikut, klik start lalu mikrotik akan men-scan/mencari ISP yang tersedia. disini kita pilih yang ssidnya SMKN-GLOBAL double klik ssid tersebut.

setelah di klik maka tampilannya akan seperti berikut, klik connect untuk menyambungkan ke ISP tersebut, lalu close.

setelah anda close maka kita akan kembali ke interface wlan1-WAN, maka kita bisa lihat SSID disini telah berubah menjadi SMKN-GLOBAL itu berarti kita sudah terhubung ke ISP tsb.
jika sudah berubah maka kita klik OK.

7. Konfigurasi DNS.
Seperti yang kita tahu, Konfigurasi DNS disini bertjuan agar bisa mengubah IP address ke bentuk domain ataupun sebaliknya seluruh website-website yang ada di internet. ikuti langkan berikut. kita pergi ke menu IP lalu pilih DNS, kita langsung saja ke DNS setting dan isikan IP dns-nya menggunakan ip dns server google yaitu 8.8.8.8 kalian juga bisa tambah kan server dns lain seperti 8.1.8.1, centang Allow Remote Request, lalu OK.

8. Konfigurasi Firewall>>NAT
Langkan konfigurasi kita yang terakhit adalah konfigurasi firewall>>nat agar router mikrotik dan pc client benar-benar dapat terhubung ke internet. ikuti langkah berikut. buka menu IP lalu pilih Firewall, kita langsung pilih new NAT Rule, pada sub-menu General isi kolom :
Chain : scrnat
Out. Interface : wlan1-WAN



setelah itu kita beralih ke sub-menu Action pada kolom Action pilih masquerade, setelah itu OK. lebih jelasnya lihat gambar berikut.




9. Ping ke salah satu website pada terminal Mikrotik.

Setelah melakukan beberapa konfigurasi diatas seharusnya mikrotik sudah bisa terhubung ke internet, untuk itu kita akan cek dengan menggunakan service PING. kita akan Ping ke google.com dan ping dns server google 8.8.8.8 pada terminal mikrotik di winbox. buka new terminal pada winbox ketik:

a.) ping google.com

b.) ping 8.8.8.8

jika berhasil terhubung ke internet maka hasilnya akan seperti ini.



10. Ping ke salah satu website pada CMD laptop/pc client.
Langkah terakhir kita adalah memastikan apakan di End Device kita atau pc client sudah terkoneksi internet dengan cara PING. buka cmd pada pc, lalu pertama kita ping ke ip gateway pada interface ether1-LAN untuk memastikan apakah pc kita terhubung ke router mikrotik. jika sudah terhubung kalian bisa ping ke google.com untuk benar-benar memastikan bahwa end device atau pc sudah terkoneksi internet. jika terhubung maka akan seperit berikut.

Tes Tulis UKK 2020

Tes Tulis UKK 2020 soal Memahami Teknologi jaringan komputer Menjelaskan pengetahuan tentang jenis-jenis kabel  Memahami pengetahua...